Kamis, 01 Mei 2025

Korban Gempa Capai Lebih dari 2 Ribu jiwa; Myanmar Tetapkan Masa Berkabung Nasional

NAYPYIDAW, Amoeblog– Junta militer Myanmar telah menentukan periode berkabung nasional selama tujuh hari setelah gempa bumi besar menggoyahkan daerah mereka pada Jumat (28/3/2025).

Sampai dengan Senin (31/3/2025), total korban meninggal sudah melebihi 2.056 orang.

Sebagai ungkapan duka cita, bendera negara dipancangkan setinggi separuh tiang sampai dengan tanggal 6 April nanti.

Pada pengumuman formalnya, junta militer Myanmar menginformasikan bahwa negeri tersebut akan melakukan hening catur selama enam puluh detik pada hari Selasa (1/4/2025) sekitar pukul 12:51 dan dua detik berdasarkan waktu lokal, yaitu saat yang bersesuaian dengan kejadian gempabumi perdana dengan kekuatan 7,7 skala Richter.

"Para individu diminta menghentikan aktivitasnya sejenak guna mempersembahkan hormati pada para korban," demikian dilaporkan oleh jajaran militer melalui sumber berita tersebut. AFP pada Senin (31/3/2025).

Media massa diminta untuk sementara berhenti menyiarkan program dan memunculkan lambang-lambang berkabung. Sesi doa bersama pun akan digelar di pura serta vihara di seluruh negara.

Pengumuman tersebut disampaikan ketika upaya penyelamatan mulai melambat, terutama di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar dengan populasi lebih dari 1,7 juta jiwa.

Diketahui, wilayah ini menjadi salah satu yang paling terdampak oleh gempa Myanmar.

"Situasinya sangat buruk sehingga sulit untuk mengungkapkan apa yang sedang terjadi," kata Aung Myint Hussein, kepala pengurus Masjid Sajja Utara di Mandalay.

Telah berlalu empat hari berturut-turut penduduk Mandalay tertidur di jalanan. Sebagian besar dari mereka telah kehilangan hunian atau merasa ragu untuk kembali ke rumahnya lantaran getaran susulan yang masih sering kali muncul sepanjang akhir minggu tersebut.

Beberapa penduduk membawa tenda, tetapi banyak juga yang hanya bersandar pada selimut dan istirahat di pinggiran jalan, menjauhi gedung-gedung untuk mencegah kemungkinan runtuhan.

Pada pengumuman yang dirilis pada hari Senin (31/3/2025), pihak militer menyatakan setidaknya ada 2.056 orang meninggal dunia.

Pada saat yang sama, lebih dari 3.900 individu dikabarkan mengalami luka-luka dan sebanyak 270 orang lainnya tetap tidak ditemukan. Jumlah total korban diprediksi bakal meningkat lagi.

Media pemerintah China melaporkan, tiga warganya turut menjadi korban tewas. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Perancis menyatakan dua warganya juga meninggal dunia akibat bencana tersebut.

Getaran kuat gempa terasa hingga ratusan kilometer dari pusat gempa. Di Bangkok, Thailand, setidaknya 19 korban tewas tercatat setelah sebuah gedung pencakar langit setinggi 30 lantai yang sedang dibangun runtuh akibat guncangan.

0 komentar:

Posting Komentar

alangkah baiknya diisi karena tulisan anda akan memberi semangat saya