Amoeblog Menteri Keuangan Sri Mulyani sebenarnya tidak memberikan THR kepada anak-anak dan cucunya saat Lebaran kali ini.
Sri Mulyani pun menjelaskan sebabnya ia tidak memberikan tunjangan hari raya (THR) untuk keluarganya.
Diketahui, memberi THR menjadi tradisi yang biasa dilakukan masyarakat Muslim di Indonesia.
Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dijalankan pada saat peringatan Hari Raya Idul Fitri.
Ternyata Sangat Pantas Inspektorat Campur Tangan, Kepala Desa yang Meminta THR Sebesar Rp 165 Juta kepada Wirausahawan Sekarang Menyesal Berat
Biasanya, THR diserahkan kepada keluarga besar, tetangga, atau orang yang dikenal sebagai wujud bagi-bagi keberkahan rejeki.
Akan tetapi, di ranah dunia kerja, THR pun disediakan oleh emploer kepada karyawannya ketika mendekati hari raya Idul Fitri.
Walau begitu, sesungguhnya memberikan Tunjangan Hari Raya kepada keluarga, tetangga, atau kenalan tidak merupakan sebuah kewajiban.
Tidak terdapat dampak apapun bagi orang yang tidak mengeluarkanTHR.
Hal ini juga yang dilakukan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Bendahara negara itu tidak memiliki kebiasaan di keluarganya untuk memberi THR saat Idul Fitri.
Oleh karenanya, Sri Mulyani tidak memberikan THR kepada anak dan cucunya saat Lebaran kali ini.
Karena itu, ia berpendapat bahwa merayakan Idul Fitri hanya perlu dilakukan dengan mendoakan keturunannya.
"Kalau cucu-cucu mah enggak (memberikan THR) biasanya. Kalau ke anak, doa aja biasanya," ujarnya saat ditemui di Ditjen Pajak, Jakarta, Senin (31/3/2025).
Meski demikian, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini tetap menjalankan tradisi mudik ke kampung halaman untuk menjalin silaturahmi dengan keluarga besar.
Saat petang hari ini, menurut Sri Mulyani, dirinya bersama keluarganya akan pulang kampung menuju Semarang, Jawa Tengah.
Dia berencana untuk mengunjungi makam keluarga pada kesempatan ini selain bertemu dan merayakan kemesraan dengan kerabatnya.
Perlu diingat bahwa nyekar adalah kebiasaan mengunjungi makam yang sering dikerjakan oleh warga negara Indonesia sebelum bulan Ramadhan atau Idul Fitri.
Kepercayaan ini dimaksudkan sebagai doa bagi keluarga yang sudah tiada.
"Insyallah nantinya setelah magrib saya akan pergi ke Semarang. Besok kita bersama-sama menyemai makam," katanya.
Setelah menunaikan salat Idul Fitri di Masjid Salahuddin yang terletak di kantor Ditjen Pajak, Jakarta, dia kemudian berangkat untuk melakukan perjalanan pulang ke kampong halamannya. Selain itu, ia juga menghadiri acara pembukaan rumah oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta.
"Insha Allah menuju Istana, biasanya memulai pukul 9. Semoga sebelum pukul 9 dapat sampai di Istana," katanya.
Perlu dicatat, pada awal hari ini Sri Mulyani menjalankan ibadah salat Idul Fitri di Masjid Salahuddin yang terletak dalam kompleks Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Selatan.
Pada kesempatan tersebut, Sri Mulyani didampingi oleh keluarganya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu, serta sejumlah pejabat eselon I dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), termasuk Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo.
Menurut laporan dari Kompas.com, Sri Mulyani tiba di Masjid Salahuddin pada kira-kira pukul 06.40 WIB bersama dengan suami yaitu Tonny Sumartono, beserta anak dan cucunya.
Artikel ini sudah dipublikasikan di Kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar
alangkah baiknya diisi karena tulisan anda akan memberi semangat saya