Minggu, 20 April 2025

10 Pelatih Terkaya dalam Sejarah Liga Inggris: Siapa Mereka?

Amoeblog Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang mengandung budaya ketidakadilan dan bahkan kekejian. Apabila suatu tim sedang melangsungkan performa bagus, para pemain dari klub tersebut biasanya akan menjadi fokus berita terkini yang dibicarakan oleh publik secara umum.

Namun, ketika keadaan berubah, ketika tim tersebut dalam keaadan kurang baik, manajer sering kali menjadi orang pertama yang dituntut untuk bertanggung jawab, menanggung beban kritik media setiap minggu.

Namun untuk mereka yang mampu mencapai tingkat kepemimpinan puncak, upah dari para pembuat strategi akan menunjukkan betapa vitalnya tim pelatih dalam kemajuan olahraga kontemporer ini.

Daftar tersebut kini dipenuhi oleh nama-nama pelatih terbaru akibat peningkatan inflasi yang cepat. Upah di Inggris semakin naik sehingga pendapatan seorang manajer pun bertambah signifikan. Meski demikian, bahkan tokoh-tokoh besar seperti Sir Alex Ferguson ( GBP 7 juta ) dan Arsene Wenger ( GBP 8 juta ) tak lagi masuk ke dalam barisan ini.

Hanya kurang dari sepuluh tahun silam, pendapatan mereka dikenal sebagai salah satu yang tertinggi di industri ini. Pada masa kini, upah mereka masih belum menyentuh level para pelatih kepala teratas dengan bayaran paling tinggi sepanjang sejarah Liga Inggris, yaitu seperti daftar berikut:

10. Graham Potter (Chelsea 2022/2023)

Awal kepemimpinan Todd Boehly di London sebagai pemilik baru Chelsea dinilai berantakan, sehingga pengusaha asal Amerika tersebut segera merekrut pelatih Graham Potter dari Brighton & Hove Albion untuk membawa perubahan positif pada tim The Blues.

Chelsea memberikan kontrak selama lima tahun kepada Potter, mengindikasikan kepercayaan total dari para pengurus The Blues terhadapnya. Akan tetapi, kesabarannya tidak bertahan lama, karena setelah baru memegang kendali tim selama 11 bulan, Potter belum mampu menyamai ekspektasi Boehly serta suporter di Stamford Bridge.

Pelatih asal Inggris yang menerima upah sebesar GBP 200.000 tiap pekan atau senilai dengan GBP 9.7 juta pertahun, telah dilepaskan pada April 2023 kemarin.

Dari segi keuangan, hal tersebut menjadi kesalahan awal yang dibuat oleh sang pemilik baru Chelsea saat memulai kiprahnya di sepak bola Inggris.

Untuk memboyong pelatih 49 tahun tersebut ke Stamford Bridge, Chelsea harus membayar GBP 21 juta sebagai kompensasi kepada Brighton. Klub itu menerima pukulan lebih lanjut setelah pemecatannya, The Blues terus membayar GBP 200.000 per minggu selama 18 bulan.

9. Thomas Tuchel ( Chelsea dari 2021 sampai 2022 )

Sebelum nama Graham Potter, ada Thomas Tuchel sebagai pelatih kepala Chelsea. Ia dibawa ke klub di masa kepemilikan Roman Abramovich. Tuchel membuat dampak instan dengan membawa Chelsea meraih gelar Liga Champions di musim debutnya.

Namun, pencapaian ini tidak berarti apa-apa bagi Todd Boehly, yang kabarnya tidak pernah sependapat dengan pelatih asal Jerman itu sejak hari pertama.

Karena ingin meninggalkan jejak di klub, Boehly tampaknya mencari alasan untuk berpisah dengan juru taktik yang mendapatkan gaji GBP 10 juta per tahun ini.

Baru tujuh pertandingan memasuki musim baru di tahun 2022, pelatih yang kini berusia 51 tahun tersebut dipecat dengan kejam setelah mengawali musim dengan mengecewakan, termasuk kekalahan memalukan di Liga Champions dari Dinamo Zagreb.

Secara finansial, itu terbukti menjadi keputusan yang mahal, karena Chelsea terpaksa membayar Tuchel dengan paket pesangon besar tetapi tidak disebutkan angka pastinya, hanya untuk kemudian membayar hal yang sama pada masa jabatan Potter sebagai pengganti Tuchel.

8. Carlo Ancelotti (Everton 2019-2021)

Ketika Carlo Ancelotti ditunjuk sebagai manajer Everton yang sedang berjuang bangkit, rasanya seperti mimpi buruk bagi klub Merseyside itu. Hal ini terjadi karena biaya tahunan mantan pelatih AC Milan ini mencapai GBP 11,5 juta selama waktu singkatnya di Goodison Park.

Ditunjuk pada Desember 2019, pelatih asal Italia itu menandatangani kontrak selama empat setengah tahun, membawa segudang pengalaman untuk mengangkat kembali nama baik The Toffees di ajang liga domestik.

Di bawah Ancelotti, Everton sedikit membaik dengan mengamankan posisi ke-10 di paruh musim pertamanya sebelum finis di posisi ke-10 lagi pada musim 2020/2021.

Masa jabatannya ditandai dengan kemenangan penting, termasuk kemenangan liga pertama di Anfield sejak 1999 silam. Pada musim panas 2021, Ancelotti memutuskan bergabung kembali dengan Real Madrid dan hingga saat ini  terus memenangkan berbagai gelar untuk Los Blancos.

7. David Moyes (Everton 2025-Hingga Kini)

Gaji Carlo Ancelotti yang mencapai £11,5 juta di Everton pada akhirnya dikalahkan oleh legenda klub David Moyes. Pelatih asal Skotlandia itu sebelumnya telah memimpin tim selama 11 tahun di Goodison Park dari tahun 2002 hingga 2013.

Dia kembali ke pentas Liga Inggris bersama West Ham United dalam dua masa jabatan guna mengembalikan reputasi yang kuat di sepak bola Inggris. Sejak itu, penghasilannya pun bertambah dan kini dia mendapatkan upah sekitar £12.5 juta setiap tahunnya.

Gaji Moyes itu belum dimaksimalkan dengan tambahan bonus apapun sesuai kontraknya, menunjukkan kepercayaan Friedkin Group terhadap kapabilitasnya membawa kemenangan di era baru dari tim Merseyside Biru ini.

Setelah membawa West Ham mencapai prestasi dengan mengangkat trofi Liga Konferensi, sang eks pelatih Real Sociedad ini secara bertahap menetapkan posisi sebagai salah satu manajer yang sangat diperhitungkan di Inggris. Untuk memberi gambaran, upahnya melebihi pendapatan Sir Alex Ferguson saat masih melatih Manchester United.

6. Mikel Arteta (Arsenal sejak 2019)

Mikel Arteta merupakan pelatih dengan upah tertinggi urutan lima dalam catatan liga utama Inggris dan dikenal sebagai ahli strategi berbakat pada masa kini, menerima pendapatan senilai £13 juta setahun saat memimpin tim Arsenal.

Pelatih berasal dari Spanyol tersebut mendapatkan perpanjangan kontrak dengan bayaran tinggi, padahal seharusnya dia akan meninggalkan klub diakhir musim ini. Arteta mulai menjabat sebagai pelatih Arsenal pada Desember 2019 lalu, dan berhasil menjadikan The Gunners sebagai kandidat serius untuk memperebutkan gelar juara.

Pelatih yang sebelumnya berkarier sebagai playmaker cemerlang di Emirates mengambil alih tim dalam keadaan kacau ketika awal dilantik. Walaupun belum meraih trofi apapun, upah tingginya menunjukkan kepercayaan klub pada visi serta kemampuannya.

Di bawah asuhannya, Arsenal kembali berkompetisi di Liga Champions dan terus mengejar tim seperti Liverpool dan Manchester City dalam perebutan gelar liga domestik. Angka GBP 13 juta itu tidak termasuk bonus terkait kinerja jika berhasil memenangkan sebuah trofi.

5. Antonio Conte (Tottenham Hotspur 2021-2023)

Berikutnya dalam daftar ini adalah Antonio Conte. Tiba di Spurs pada November 2021 lalu, resume-nya di Inggris dan Italia sangat menarik untuk dibaca setelah memenangkan Liga Inggris bersama Chelsea, dan beberapa gelar bersama Inter Milan dan Juventus.

Saat Spurs mencari nama besar untuk mengisi kekosongan kursi panas yang dituntut untuk mendorong tim asal London ini maju, Conte diberi gaji yang sama besarnya dengan Jose Mourinho.

Musim perdana mereka berhasil mendapatkan tempat untuk tampil di Liga Champions, namun musim kedua dengan cepat berubah menjadi bencana. Terakhir, sikapnya yang membara justru menjadi penyebab kemundurannya ketika dia secara terbuka mencela pemain-pemainnya serta struktur kepemilikannya di depan umum.

Gaji senilai GBP 15 juta tak pantas didapatkan selama bertugas selama dua tahun di wilayah London Utara. Conte merasa menjadi korban dari usaha Tottenham yang berkelana mencari solusi jangka panjang sebagai pengganti Mauricio Pochettino, namun dia tidak bisa menyembunyikan ucapannya tentang konflik dengan Daniel Levy.

4. Jose Mourinho (Tottenham Hotspur 2019-2021)

Di tahun 2019, kecerdasan strategis Jose Mourinho dinilai sudah berkurang sejak dia diberhentikan dari Manchester United, namun bergabungnya dirinya di kawasan timur laut London mengakhiri secara spektakuler karir Mauricio Pochettino bersama Tottenham Hotspurs.

Popularitas internasionalnya terus meraup banyak dana untuk menjadi pemimpin tim yang sudah sampai ke babak final Liga Champions dalam satu tahun bersamaan dengan penghasilan sebesar £15 juta per tahunnya.

Tanpa ada keraguan dia adalah manajer yang dibayar paling tinggi dalam sejarah klub The Lilywhites. Manajer berkebangsaan Portugal itu menjadi bintang dalam film dokumenter Amazon bertajuk 'All or Nothing', fokus pada Tottenham Hotspur.

Dia juga mengembalikan mantan bintang klub Gareth Bale dalam bentuk peminjaman dan berhasil membawa tim meraih kemenangan besar 6-1 melawan Manchester United. Akan tetapi, periode sukses tersebut hanya terjadi selama satu musim saja, pasca itu dia di pecat oleh Daniel Levy beberapa hari sebelum laga final Piala Carabao.

Periode kepelatihannya di Tottenham menjadi kali pertama sejak tahun 2002 dia tidak berhasil meraih satu pun gelar bergengsi selama perjalanannya dalam dunia kepelatihan yang luar biasa tersebut.

3. Jurgen Klopp ( Liverpool dari 2015 sampai 2024 )

Ketika Jurgen Klopp menginjakkan kakinya untuk pertama kali di kota Liverpool pada tahun 2015, ia mewarisi tim yang hampir hancur dan jauh dari kata layak untuk meraih gelar.

Tim Merah berani menunjuk sang pelatih kelahiran Jerman tersebut sebagai juru taktik termahal sepanjang catatan klub, dengan gaji kisaran £5 juta pertahun. Pendapatannya ini nantinya akan meningkat secara bertahap dan menyentuh angka £15 juta pada tahun akhir kontraknya.

Dia sukses memperbarui tampilan tim di stadion utama mereka yaitu Stadion Anfield melalui akuisisi pintar atas anggaran terbatas yang disediakan oleh para pemilik klub.

Pelatih berusia 57 tahun ini mengenalkan gaya permainan gegenpressing yang kini melekat dengan tim tersebut, membantu Liverpool meraih gelar juara Liga Champions di musim 2018/2019.

Titik tertinggi keberhasilan Klopp semakin terwujud ketika skuadnya berhasil mengamankan trofi Liga Premier pada musim 2019/2020. Momen tersebut bisa dibilang menjadi masa tersakti Liverpool dalam kompetisi domestic meski perjuangan melawan Pep Guardiola dan Manchester City masih berlangsung secara kontinu.

2. Pep Guardiola (Bertugas di Manchester City sejak 2016)

Sulit dimengerti jika Pep Guardiola berada di antara para pelatih yang dibayar paling tinggi dalam catatan Liga Inggris. Dibawah kepemilikan Abu Dhabi United Group, Manchester City sudah menjadikan diri mereka dominan dalam persepakbolaan Inggris belakangan ini.

The Citizen berhasil mengokohkan kekuatan keluarga besar, meraih prestasi sebagai klub pertama yang menyabet empat juara liga secara beruntun. Akan tetapi, musim 2024/2025 jadi momen tersulit bagi mereka sejak ditangani oleh Guardiola.

Inilah merupakan bukti dari standar tinggi yang selalu dipertahankan oleh sang juru taktik dengan gaji mencapai £20.7 juta pertahun mulai bergabung ke Etihad pada tahun 2016 lalu.

Sudah mendekati satu dasawarsa dalam mengemban tugas tersebut, mulai bermunculan dugaan seputar nasibnya di Manchester. Dia baru-baru ini meneken perjanjian kontrak selama dua tahun saat memasuki musim ini, sehingga ia akan bertahan sampai tahun 2027.

Walaupun meraih gelar lima kali beruntun tak mungkin dicapai musim ini, Guardiola tetap berniat membuat cerita itu menjadi hal biasa pada tahun mendatang saat dia mencoba merebut gelarnya yang ketujuh bersama Erling Haaland sebagai penyerang utama tim tersebut.

1. Jose Mourinho (Manchester United 2016-2018)

Saat Jose Mourinho tiba di Manchester United awalnya terasa seolah-destini telah menentukan hubungan mereka. Kecemerlangannya sebagai sang pelatih yang dikenal dengan julukan The Special One sepertinya sangat sesuai bagi tim Setan Merah usai memenangkan trofi Liga Europa dan Piala Carabao.

Pelatih berasal dari Portugal tersebut pun mendapatkan beberapa pemain top Eropa saat itu seperti Zlatan Ibrahimovic, Paul Pogba, dan Alexis Sanchez yang berperan sebagai starter utama di Old Trafford.

Pada saat menandatangan kontraknya di tahun 2016, The Special One dikabarkan mendapatkan pendapatan sekitar £24,2 juta untuk periode tiga tahun, yang merupakan kenaikan signifikan dibandingkan dengan kesepakatan awal Guardiola yang hanya mencapai £12,5 juta setahun ketika bergabung dengan City sebelum mengalami peningkatan tersebut.

Gajinya yang mencapai £18 juta setahun diringkas menjadi jumlah tersebut pada akhir musim kedua, namun biaya ini ternyata tinggi untuk Manchester United saat mereka mengakhiri kontraknya di penghujung musim tersebut.

Bila dilihat dari nilai investasinya, masa bakti Mourinho di Old Trafford kurang sesuai untuk berada di puncak daftar ini. Namun demikian, pesonanya sebagai seorang genius masih melekat dan mengikutinya kemana pun dia pergi meski sudah tak lagi menjadi pelatih klub tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

alangkah baiknya diisi karena tulisan anda akan memberi semangat saya