Kamis, 01 Mei 2025

Ingin Tahu Mengapa Pecco Bagnaia Waspadai Marc Marquez di MotoGP Amerika 2025? Cermati Gerakan Mereka!

Amoeblog - Karakter Marc Marquez sebagai pembalap yang sangat berpengaruh kembali ditunjukkan dalam perlombaan MotoGP Amerika Tahun 2025.

Walaupun tidak berhasil menyelesaikan balapan akibat tabrakan, tindakan Marc Marquez yang bergegas kembali ke pit lane sebelum start dalam MotoGP Amerika tahun 2025 masih mendapat apresiasi.

Pecco Bagnaia, sang juara balapan, pun juga mengaku bahwa strategi rekan satu timnya sangat pintar dan ternyata tepat sasaran.

Pecco Bagnaia, yang juga mengadopsi taktik risiko pinalti tersebut, telah lama menganalisis perilaku mencurigakan Marquez sebelum race dimulai.

Dari posisi grid keenam, Bagnaia melihat situasi sibuk di grid Marquez di posisi terdepan yang menjalin komunikasi intens hingga bisik-bisik dengan beberapa kru Ducati.

Titik puncaknya terjadi ketika Marquez hanya berdiri sambil menatap langit, lalu tiba-tiba dia bergegas menuju pit lane dengan waktu yang amat singkat sebelum balapan dimulai.

"Saya jujur saja ketika melihat lintasan mulai kekeringan, start gridnya telah sepenuhnya kering, dan saya juga menemukan bahwa tikungan 1 itu kering pula," ungkap Bagnaia sebagaimana dilaporkan oleh Amoeblog dari Paddock-GP.

"Mobil dengan konfigurasi kering menggunakan ban basah, keadaan yang kurang saya sukai. Saya melihat Marc tidak berada di motornya, jadi dia pasti sedang mempertimbangkan hal tersebut," terang pembalap bernomor 63 itu.

Bagnaia yang terus melihat ke arah rekan setimnya itu, lalu langsung ikut berlari meski sudah tahu ada risiko besar di balik keberanian itu.

"Aku sedang memikirkan itu dan ketika melihatnya berlari, oke aku akan ikut. Normal ketika hal itu dilakukan secara diam-diam dan aku hanya ikut saja karena kupikir itu pilihan benar," tegas Pecco.

Bagnaia merasa bahwa risiko tersebut cukup masuk akal apabila dibandingkan dengan dampak negatif dari memaksakan diri untuk mulai balap menggunakan ban basah.

"Bila hal ini tak dilakukan, akan sangat susah memulai balapan dengan ban lembab, harus berhenti di pit untuk menukar motornya, menghabiskan waktu hingga 20 detik lebih lama, sementara mereka yang dari awal menggunakan ban licin telah menjauh di depan," tegas Bagnaia.

Akan tetapi, alih-alih menerima hukuman, keadaan malah menjadi menguntungkan baginya ketika awal perlombaan ditangguhkan akibat suasana yang kacau dan terjadi banyak insiden pada saat start.

"Untung banyak pembalap ikutan, jadi mereka terpaksa menundanya, lebih baik untuk semua orang," lanjutnya.

0 komentar:

Posting Komentar

alangkah baiknya diisi karena tulisan anda akan memberi semangat saya