Jumat, 11 April 2025

Tessy Haryati, PNS Damkar Depok yang pecat Sandi Butar-Butar Setelah di PPPK: Ini Penjelasannya

Amoeblog - Di balik penghentian Sandi Butar Butar setelah ditunjuk sebagai PPPK, terdapat nama Tessy Haryati.

Tessy Haryati merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bagian Pengontrolan Operasi Kebakaran dan Pertolongan Satuan Pemadam Kebakaran di Kota Depok.

Dia lah orang yang memecat Sandy Butar Butar.

Berikut ini adalah pemberitahuan bahwa Sandi Butar Butar mendapat surat pencopotan kontrak pekerjaannya pada hari Kamis (27/3/2025).

Hari ini dia mendapat surat pemutusan hubungan kerjanya saat jadwalnya shift, benar-benaran tidak disangka.

"Iya, barusan saja saya mendapatkan pesannya," kata Sandi, demikian dilaporkan Surya.co.id berdasarkan informasi dari Kompas.com.

Surat dengan nomor 800/201-PO.Damkar dikirimkan tanda tangannya oleh Plt Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan, Tessy Haryati.

Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa pemutusan hubungan kerja, lantaran Sandi Butar melakukan pelanggaran saat bekerja.

"Berdasarkan alasan yang telah disebutkan di atas, kami menyatakan bahwa Sandi Butar Butar akan mengalami pemutusan kontrak kerja sesuai dengan dokumen Surat Perjanjian Kerja bernomor 800/184/PO terkait Kontrak Kerja untuk Pelaksana Kegiatan Tak Teratur pada tahun anggaran 2025 mulai hari penulisan surat ini," begitu bunyi isi dari surat itu.

Dalam surat yang ditulis oleh pihak pertama, yakni Dinas Damkar Depok, disebutkan bahwa mereka diizinkan untuk mengakhiri perjanjian secara sepihak sesuai dengan aturan dalam Pasal 7 ayat (1) huruf f dari Perjanjian Kerja bernomor 800/184/PO tentang Kontrak Kerja Untuk Implementasi Kegiatan Non-Tetap Tahun Anggaran 2025.

Piha Pertama memiliki hak: mengakhiri perjanjian secara sepihak jika Piha Kedua gagal melakukan tugas dan tanggung jawabnya atau telah dibuktikan menyalahi aturan yang ditetapkan oleh Piha Pertama serta/atau undang-undang yang berlaku.

Alasan Sandi Butar Butar Dipecat

Pada bulan Januari tahun 2025, Dinas Pemadam Kebakaran kota Depok mengakhiri perjanjian kerja dengan Sandi Butar.

Tessy Haryati mengatakan, ini lantaran Sandi tidak hadir dalam dua panggilan resmi untuk membahas perpanjangan kontrak kerja yang berakhir pada 31 Desember 2024.

Pemanggilan pertama dilakukan pada Selasa, 31 Desember 2024.

“Sudah dua kali (Sandi dipanggil), jadi tanggal 31 Desember kami undang, tidak datang, sampai pukul 16.30 WIB saya tunggu di sini (kantor Dinas Damkar),” ujarnya, Selasa (7/1/2025).

Pemanggilan kedua dilakukan pada awal 2025, namun Sandi kembali tidak hadir.

“Ada buktinya, pada 2 Januari 2025 kami undang lagi melalui kepala UPT Cimanggis, pukul 10.00 WIB kami tunggu dan tidak datang,” tambah Tesy.

Mengacu pada pengabaian tersebut, Dinas Damkar Depok akhirnya memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak Sandi.

“Jadi, ini dinas ya, bukan perusahaan pribadi. Kami memanggil secara kedinasan juga dan mengikuti aturan," ucap Tesy.

"Yang bersangkutan dipanggil melalui surat kedinasan juga, undangan kedinasan,” lanjut dia.

Kembali lagi, siapa sosok Tesy Haryanti lebih jauh?

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, saat ini Tesy Haryanti menempati posisi sebagai Plt Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan Damkar Kota Depok.

Sebelum ini, Tesy pernah menjadi Kepala Bagian Operasi Pemadam Kebakaran Depok.

Wanita yang diberikan julukan Srikandi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok ini berhasil menjadi wanita dengan masa kerja paling lama di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) itu.

Sebagai petugas damkar perempuan, prioritas utamanya adalah bekerja dengan fokus dalam tugas memadamkan api.

"Tidak bermaksud untuk memandang sebelah mata, namun karena ini merupakan tanggung jawab utama dan saya merasa lebih menyukai pekerjaannya," ujar Tessy Haryati.

Ketika mengepalai Bagian Penyelamatan Damkar, Tessy tidak membantah bahwa tim UPT Damkar Pos Merdeka yang dipimpinnya bisa jadi ditempati oleh wanita.

Tessy mengatakan bahwa yang dilakukan oleh petugas damkar tidak hanya operasi pemadaman, tetapi juga mencakup berbagai sektor lain seperti penyelematan dan tanggapan terhadap bencana.

Bila tim saya berhasil mencapai ketiga kasus tersebut, maka ada banyak aspek yang sebenarnya dapat dipenuhi oleh profesi perempuan dan ini memang sangat jarang ditemukan pada damkar.

"Maka disini saya hanya menambahkan sedikit," ujar Tessy.

Menurutnya, peran perempuan memang sangat dibutuhkan Damkar Depok, karena tugas damkar tak hanya melulu memadamkan api.

"Profil wanita itu langka ya, mungkin bisa satu banding lima, tapi pada kenyataannya memang dibutuhkan di lapangan," ujar Tessy.

Dia biasanya bertanggung jawab untuk menjaga kondisi psikologis korban kebakaran saat masih di lokasi kejadian.

Ia pun menceritakan pengalamannya menyelamatkan seorang anak perempuan berumur 13 tahun yang tertimpa beton PDAM.

Sebagian kepala anak itu sudah hampir masuk ke beton dan tangannya tertinggal di dalam. Beruntungnya, anak itu masih bisa bernapas dengan lancar.

"Jadi tanggung jawab saya disini. Apabila korban terdiri atas wanita dan anak-anak, kami harus mampu untuk menenangkannya," ujar Tessy, seperti dilansir SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Tessy meneruskan, ketika beton tersebut diangkat, dia mencoba untuk menenangkan serta memindahkan fokus si anak.

Dia mencoba menggambarkan bahwa kejadian yang menimpa si anak hanyalah seperti terjatuh dari sepeda.

Akhirnya, si anak menjadi tenang dan selamat tanpa cidera serius, hanya saja ada sedikit lukanya di bagian belakang tangan.

"Dari sana kita dapat menyimpulkan bahwa peranan wanita memang diperlukan," katanya.

Dia juga merasakan kesulitan dengan situasi dirinya saat ini. Di samping membutuhkan keberanian ekstra, dia perlu memiliki ketahanan mental yang tinggi pula.

Karena menurutnya, dia tidak dapat memprediksi bagaimana kondisi lapangan yang akan dihadapinya di masa mendatang.

Saat kita menjalankan tanggung jawab meski seberat apapun, asalkan untuk kemaslahatan, saya percaya 1.000 malaikat pasti akan membantu.

"Meskipun unik dan aneh, tetapi kita harus bertarung melawan apapun itu, meski dengan resiko yang besar, InsyaAllah pasti akan berhasil. Percaya saja dahulu," katanya.

Padamkan Api Gudang JNE

Tessy menjelaskan penugasan yang dimaksud.

Sebagai contoh, ketika mencoba memadamkan api selama bencana kebakaran di gudang JNE yang berlokasi di Jalan Pekapuran, Cimanggis, Depok beberapa hari yang lalu.

Saat itu ia menggerakan tim UPT Damkar Pos Merdeka guna segera menuju lokasi dan mengekang apungan si jago merah di gudang tersebut.

"Saya menggerakan tim saya agar dapat masuk ke lokasi kejadian dalam kondisi rendah oksigen, sehingga kami perlu menggunakan perlengkapan rescuer seperti scuba, sarung tangan, topi pelindung serta berbagai alat lainnya," kata Tessy.

Terlebih lagi saat itu terdapat beragam tantangan dalam upaya pemadaman kebakaran yang sedang melanda area tersebut, salah satunya adalah kurangnya akses informasi tentang sumber air yang dapat dicapai oleh petugas pemadam kebakaran.

Pada kondisi demikian, lanjut Tessy, petugas pemadam kebakaran diharapkan mampu membuat keputusan dengan bijak.

"Bisa kalian bayangkan jika hal tersebut terjadi. Itulah sebabnya kami sesekali mengalami kesulitan dalam mendapatkan informasi di lapangan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi strategi operasional pengepakanapi," jelas Tessy.

"Bagi saya hal tersebut menjadi sebuah tantangan tersendiri, sebab kami diharuskan untuk berpikir cepat agar dapat melakukan manuver-manuver sulit pada tempat kejadian perkara yang 'unik', pokoknya begitu," jelas Tessy.

Artikel ini sudah dipublikasikan di Surya.co.id

0 komentar:

Posting Komentar

alangkah baiknya diisi karena tulisan anda akan memberi semangat saya