
Amoeblog , Jakarta - Biaya bagasi yang diterapkan sejumlah maskapai penerbangan Biaya yang murah kerap dianggap memberatkan penumpang. Untuk menghindari hal tersebut, para penumpang kadang menggunakan cara-cara cerdik. Sebagai contoh di Inggris, ada wanita yang pura-pura kehamilan demi terbebas dari biaya bagasi. Kisah unik itu ia ungkap melalui platform media sosial.
Grace Hale, seorang penumpang Ryanair Baru-baru ini ada orang yang terbang dari Inggris menuju Skotlandia. Sebab barang bawaannya sangat banyak namun dia enggan membayar biaya untuk bagasinya, maka dia memasukkan produk kosmetik serta beberapa jacket di dalam lapisan jubahnya. Hal tersebut membuat bentuk perutnya menjadi menonjol cukup besar layaknya masa kehamilan.
"itu benar-benar komikal," Hale, yang berusia 20 tahun dan berasal dari Dallas, Texas, menyampaikan hal tersebut kepada What's The Jam Saya mencoba mencari informasi di Google tentang bagaimana bentuk perut ibu hamil pada bulan-bulan yang berbeda serta mengetahui kehamilan sampai sejauh mana usianya.
Akhirnya dia memilih umur kehamilan sebesar 26 minggu. Dia membuat pilihan ini lantaran pada masa itu biasanya perut wanita hamil akan mulai nampak membuncit. Akan tetapi, dia tak ingin melebihi batas itu karena di Inggris, wanita yang mengalami pembesaran perut secara signifikan baru dikategorikan setelah mencapai titik tertentu dalam periode kehamilan. pesawat Dengan kehamilan yang telah mencapai usia 28 minggu atau lebih, diperlukan surat keterangan dari dokter. ternyata metode ini berhasil membuatnya menghemat biaya.
Biaya Bagasi Maskapai Penerbangan
Biaya tambahan yang sangat tinggi telah membebani para pelancong yang berusaha hemat selama beberapa tahun ini. Beberapa maskapai besar mengumumkan kebijakan barang bawaan yang diperbarui dan biaya bagasi yang lebih tinggi di awal tahun.
Maskapai penerbangan komersial, seperti Air Canada, telah berkomitmen untuk menetapkan tarif sebesar $25 atau setara dengan Rp 414 ribu bagi para penumpang di kelas ekonomi dasar untuk bagasi pertama mereka, termasuk tas roda dan tasmacam besar tersebut, serta biaya tambahan sekitar $36 atau Rp 596 ribu untuk bagasi kedua.
Southwest Airlines, yang sebelumnya populer karena kebijakannya tentang bagasi gratis, menghapus fasilitas itu pada bulan Maret. Mulai tanggal 28 Mei, pelanggan di luar anggota "A-List" yang telah disahkan oleh Southwest akan diminta untuk membayar saat mengecek bagasi mereka.
Pelanggan dari Ryanair yang suka membawa bagasi lebih banyak, contohnya Hale, diwajibkan untuk merogoh kocek sebesar $50 sampai Rp 828 ribu hingga $80 atau setara dengan Rp 1,3 juta untuk tas ekstra ataupun item-item pribadi lainnya, misalnya botol minum. Tarif tersebut akan bergantung kepada jenis tiket serta dimensi dan bobot bagasinya.
Biaya Bagasi Dianggap Mahal
Bagi Hale, mengeluarkan uang untuk barang-barang penting itu tidak memungkinkan. "Sangat mahal jika Anda ingin membawa tas dalam penerbangan Ryanair," katanya kepada The Jam, "Saya suka mengambil sepuluh pilihan untuk perjalanan tiga hari."
Namun ketika tasnya yang penuh dengan barang bawaan ternyata terlalu banyak untuk tasnya, Hale tidak punya pilihan selain menjadi kreatif, seperti pura-pura hamil. "Kami terlambat dan penerbangannya sangat pagi," katanya. “Saya terburu-buru dan berkemas di kereta menuju bandara, lalu saya menyadari bahwa jaket dan tas kosmetik tidak muat."
Ragam Cara Mengakali Biaya Bagasi
Namun, berpura-pura hamil ternyata lebih rumit dari yang diduga oleh Hale. "Saya melakukan latihan di stasiun kereta dengan menempatkan kantong kosmetik di bawah kaos atas saya, lalu mengenakan jaket untuk menyembunyikan semuanya agar tidak terjatuh karena hal tersebut bisa membuat malu," ungkapnya.
Beruntung bagi Hale, latihan kehamilan itu sukses. Dia berhasil membawa janin palsu dari London ke Edinburgh, tanpa hal yang tak terduga dari staf maskapai.
Hale bukanlah satu-satunya penumpang yang harus menyembunyikan barang-barangnya demi penerbangan murah. Seorang pelancong bahkan memasukkan barang-barang ekstra ke dalam celananya sehingga membuat bokongnya besar sebelum lepas landas. Penumpang lain memakai mantel konon dapat menampung pakaian selama seminggu, dengan 14 kantong di bagian dalam. Semua itu dilakukan agar tidak membayar biaya bagasi yang mahal buat penumpang penerbangan berbiaya rendah.
APA YANG SEDANG TERJADI | NEW YORK POST
0 komentar:
Posting Komentar
alangkah baiknya diisi karena tulisan anda akan memberi semangat saya