Senin, 28 April 2025

Inilah Obat-Obatan Sehari-Hari yang Dapat Mengancam Kesehatan Ginjal Anda

Amoeblog - Obat-obatan biasa yang sering digunakan setiap hari untuk menangani beragam penyakit bisa jadi memiliki efek samping merusak fungsi ginjal.

Dikutip dari laman RSUD Sardjito , ginjal bertugas memfilter sisa-sisa metabolisme dari darah serta kelebihan cairan di dalam tubuh. Produk pembersihan ini kemudian dikeluarkan sebagai urin.

Fungsi ginjal tersebut bisa terpengaruh karena adanya paparan racun dari obat-obatan atau penggunaan obat secara berlebihan tanpa petunjuk medis yang tepat.

Di sisi lain, ada beberapa perawatan yang melibatkan obat-obatan sehari-hari yang sering digunakan oleh manusia dan bisa jadi membahayakan kesehatan ginjal apabila tidak dikerjakan dengan benar.

Selanjutnya, apa sajakah obat biasa yang dapat berbahaya bagi ginjal?

Obat-obatan yang mungkin berbahaya bagi organ ginjal

Obat-obatan seperti antibiotik, pengontrol tekanan darah, serta vitamin atau suplemen yang sering diminum setiap hari dapat membahayakan fungsi ginjal.

Orang berusia 60 tahun ke atas atau penderita penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, serta peradangan ginjal berisiko tinggi mengalami gangguan ginjal akibat obat yang dikonsumsi.

Bahkan penelitian telah menunjukkan bahwa 20 persen kasus penyakit ginjal disebabkan oleh obat-obatan terpreskripsi dan juga obat-over-the-counter.

Berikut beberapa jenis obat yang umum dijumpai setiap hari tetapi dapat membahayakan kesehatan ginjal:

1. Obat antiinflamasi (NSAID)

Dilansir dari Healthline (6/4/2023), obat antiinflamasi untuk mengobati nyeri dan peradangan menjadi salah satu penyebab penyakit ginjal jika digunakan dalam jangka panjang.

Obat antiinflamasi ini meliputi aspirin, ibuprofen, dan naproxen. Obat-obat tersebut tidak boleh diminum setiap hari tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.

2. Antibiotik

Antibiotik seperti penisilin dan sefalosporin dikonsumsi untuk melawan infeksi yang disebabkan bakteri. Obat ini harus dihabiskan sesuai resep dokter.

Namun, banyak pasien yang tidak menghabiskan antibiotik yang diberikan dokter. Tindakan ini membuat pengobatan infeksi tidak efektif dan bisa menyebabkan masalah ginjal akut.

3. Proton Pump Inhibitor (PPI)

PPI merupakan obat antasida yang bantu mengurangi masalah pada lambung. Obat ini digunakan untuk mengobati penyakit gastrointestinal, seperti tukak lambung, GERD, dan infeksi bakteri Helicobacter pylori . Sebagai contohnya terdapat omeprazole serta lansoprazole.

Mengonsumsi obat-obatan untuk masalah perut dalam waktu lama dan dalam jumlah besar setiap hari bisa memperbesar kemungkinan mengalami gangguan pada organ ginjal.

4. Obat tekanan darah

Obat untuk menekan tekanan darah seperti penghambat enzim konversi angiotensin (ACEI) dan blokador penerima angiotensin II (ARB), dapat membantu menjaga tekanan darah tetap terkontrol sambil juga memperkecil peluang terserang stroke atau gangguan jantung dan pembuluh darah lainnya.

Obat ACEI yang sering ditemui di pasaran mencakup benazepril/lotensin, enalapril, serta lisinopril. Sedangkan golongan obat ARB terdiri dari azilsartan, candesartan, dan irbesartan.

Pasien tekan darah tinggi yang sedang menjalani terapi menggunakan obat-obatan itu dilarang untuk menghentikan konsumsi tanpa petunjuk dari dokter. Akan tetapi, obat-obat ini mungkin mempengaruhi fungsi ginjal.

5. Suplemen herbal

Beberapa tipe suplemen bisa berpengaruh pada kinerja ginjal. Ancaman utamanya adalah pada suplementasi herba yang digunakan seiring dengan obat keras atau obat non-resep.

Sebagai contoh, obat dari Cina yang memiliki kandungan asam aristolochic sering kali dihubung-hubungkan dengan masalah kerusakan ginjal jangka panjang. Meskipun demikian, suplemen alami tersebut digunakan untuk meredakan gejala peradangan persendian, rasa sakit saat menstruasi, serta membantu dalam menurunkan berat badan.

Agar menghindari resiko itu, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional medis. Selain itu, perhatikan juga pola makan serta gaya hidup agar tidak menambah bahaya pada organ ginjal Anda.

6. Obat psikiatris

Obat yang dianjurkan oleh dokter untuk menangani gangguan kesehatan jiwa memiliki potensi pula merusak organ ginjal. Contohnya adalah obat seperti prozac atau fluoxetine yang digunakan sebagai penghambat penyerapan serotonin.

Obat penstabil suasana hati seperti litium dan amitriptilin juga berpotensi membahayakan ginjal.

Sebab, obat ini bisa merusak otot sehingga terjadi pelepasan mioglobin ke dalam aliran darah. Akibatnya, ginjal bekerja menyaring mioglobin yang mengakibatkan kerusakan.

7. Obat diuretik

Dilansir dari WebMD (10/11/2024) Obat diuretik digunakan untuk menanganinya hipertensi serta sejumlah kasus pembesaran jaringan. Selain itu, obat tersebut membantu dalam pengeluaran cairan berlebih dari tubuh.

Akan tetapi, obat-obatan tersebut memiliki potensi untuk menyebabkan kekurangan cairan dalam tubuh. Hal itu pada akhirnya dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan ginjal.

Sebagai contoh, beberapa jenis obat diuretik meliputi torsemide, furosemide, bumetanide, serta ethacrynic acid.

8. Obat pencahar

Obat-obatan pengurai tinja yang tersedia over-the-counter atau diberikan oleh dokter bisa menyebabkan pembentukan Kristal pada ginjal, yang berpotensi merusak organ ini dan mengarah ke gangguan fungsi ginjal.

Ketentuan ini khususnya berlaku untuk obat-obatan yang mengandung natrium fosfat oral atauOSP.

Agar terhindar dari kemungkinan komplikasi pada organ ginjal karena pemakaian obat, patuhilah petunjuk penyembuhan serta hindari menggunakan obat ini secara berkelanjutan.

Pengguna obat terapeutik harus menyelesaikan semua pengobatan yang diberikan oleh profesional perawatan kesehatan meskipun mereka merasa sudah semakin baik.

Para lansia dengan riwayat penyakit tertentu harus berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat resep maupun obat bebas.

Pastikan juga untuk selalu menjaga kelembapan tubuh, memilih makanan yang rendah sodium, menambah konsumsi buah dan sayuran, serta rutin melakukan olahraga harian guna mengurangi kemungkinan cidera pada organ ginjal.

0 komentar:

Posting Komentar

alangkah baiknya diisi karena tulisan anda akan memberi semangat saya