Amoeblog - Pemimpin senior Hamas pada hari Senin menyerukan kepada para pendukunya di seluruh dunia agar bersiap dengan senjata dan siap bertindak melawan rencana Presiden AS Donald Trump yang berencana mentransfer lebih dari dua juta warga Gaza ke negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania.
"Untuk menangani rencana buruk tersebut — yang mencakup pembunuhan bersama-sama dengan kelaparan — setiap orang yang mampu membawa senjata, di manapun di seluruh dunia, seharusnya bergerak dan bertindak," ungkap Sami Abu Zuhri melalui suatu pernyataan.
Jangan menyimpan bahan peledak, peluru, pisau, ataupun batu. Mari biarkan setiap individu membongkar kediamannya masing-masing.
Iran Berada di Peringatan Siaga Tinggi, Siap Meluncurkan Rudal dari Bawah Tanah Jika Serangan Dilakukan oleh AS
Iran sudah memberi peringatan kepada Amerika tentang segala kemungkinan serangan di daerah mereka dan menyebutkan akan menyiapkan kota-kota rudal bawah tanah sebagai balasan jika ada tindakan dari AS. Hal ini disampaikan setelah Donald Trump semakin meningkatkan nada kerasnya terhadap Teheran.
"Iran telah mencapai tingkat pencegahan aktif di mana setiap pelanggaran kedaulatannya akan ditanggapi dengan tanggapan yang keras," kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu yang menandai ulang tahun berdirinya Republik Islam.
Teheran Times, surat kabar dalam bahasa Inggris yang dikelola oleh pemerintah, juga mengabarkan bahwa rudal-rudal milik Iran telah dipasang pada pengemudi-pengemirnya di setiap kota tempat terdapat rudal bawah tanah dan sudah siap untuk diluncurkan.
"Mengeluarkan isi dari kotak Pandora dapat menyebabkan dampak merugiakan yang signifikan terhadap pemerintahan Amerika Serikat dan mitranya," demikian lanjutan laporannya berdasarkan data yang didapatkannya.
Trump pada hari Minggu mengeluarkan peringatan akan pengeboman Iran jika Teheran gagal mencapai kesepakatan atas program nuklirnya.
"Bila mereka gagal mencapai kesepakatan, bom pasti akan jatuh — dan itu bukanlah jenis bom yang pernah dilihat sebelumnya," ujar Trump menurut kutipan pada wawancara telepon dengan Kristen Welker dari NBC News.
Pada hari Sabtu, surat kabar The Telegraph melaporkan bahwa Iran berencana menyerang basis armada Britania Raya dan Amerika Serikat di Laut Hindia apabila mereka diserang oleh Amerika Serikat.
Laporan itu, yang mengutip seorang pejabat senior militer Iran, muncul setelah Washington mengerahkan pembom jarak jauh di pangkalan udara strategis itu.
Pembom B-2 Spirit telah tiba di Fasilitas Dukungan Angkatan Laut Diego Garcia di Kepulauan Chagos, juru bicara Komando Strategis AS mengkonfirmasi kepada Iran International awal pekan ini ketika Washington meningkatkan retorika terhadap Iran.
Dalam tanggapan yang jelas terhadap pengerahan itu, pejabat Iran itu mengatakan kepada The Telegraph, "Tidak akan ada perbedaan dalam menargetkan pasukan Inggris atau Amerika jika Iran diserang dari pangkalan mana pun di wilayah itu atau dalam jangkauan rudal Iran."
Akan tetapi, basis militer yang terletak di Samudera Hindia berada sejauh 3.800 kilometer dari Iran, sementara rudal balistik Iran hanya dapat mencapai jarak hingga 2.000 kilometer.(*)
صند






0 komentar:
Posting Komentar
alangkah baiknya diisi karena tulisan anda akan memberi semangat saya