
JAKARTA, Amoeblog - Banyak sopir mobil di Indonesia lebih menyukai transmisi otomatis karena tingkat kenyamannya, terlebih saat sering kali dipakai dalam kemacetan perkotaan yang ramai.
Namun, saat membahas tentang ketangguhan, timbul diskusi terkait dua jenis transmisi otomatis yang lazim dipakai, yakni Continuously Variable Transmission (CVT) dan Automatic Transmission (AT) tradisional, manakah yang bertahan lebih lama dalam jangka waktu panjang?
Menurut Lung Lung, sang pemilik Dokter Mobil, daya tahan transmisinya sangat tergantung pada bagaimana mobil tersebut digunakan dan dirawat.
"Bila ingin membandingkannya, transmisi otomatis konvensional biasanya memiliki ketahanan yang lebih baik berkat penggunaan gear yang lebih kokoh dan kurang peka terhadap cara mengemudi," jelas Lung Lung pada Amoeblog, Minggu (30/3/2025).
"CVT mungkin lebih lembut saat beralih gigi, namun ia menggunakan sabuk baja yang dapat usang dengan cepat apabila dipakai secara agresif terus-menerus," jelasnya.
Lung Lung menjelaskan, CVT bekerja dengan sistem pulley Dan sabuk baja yang selalu mengatur perbandingan roda gigi dengan lembut, berbeda dari transmisi otomatis konvensional yang memakai planetary gearset.
Dalam kondisi penggunaan yang normal dan perawatan yang rutin, kedua sistem ini dapat bertahan lama. Namun, CVT lebih rentan terhadap slip dan overheating jika tidak ditangani dengan benar.
"CVT lebih peka terhadap variasi suhu dan muatan kerja ekstra. Apabila sering dipergunakan untuk mendaki atau memuat beban berat tanpa pendingin yang cukup, sabuk besinya dapat aus dengan cepat. Di sisi lain, transmisi otomatis konvensional cenderung lebih tangguh dalam situasi itu sebab cara kerjanya lebih simpel dan kokoh," katanya.
Namun demikian, menurut Lung Lung, ketahanan transmisinya tidak hanya tergantung pada tipe kendaraannya saja, melainkan juga dipengaruhi oleh gaya mengemudi serta perawatannya yang dilakukan sang pemilik mobil.
"CVT bisa awet juga kalau pengendara mengikuti prosedur perawatan yang benar, seperti mengganti oli transmisi sesuai jadwal, menghindari akselerasi mendadak, dan memastikan sistem pendingin bekerja optimal," ujarnya.
Pilihan antara CVT dan AT kembali pada kebutuhan dan preferensi pengendara. Jika mengutamakan kenyamanan berkendara dan efisiensi bahan bakar, CVT bisa menjadi pilihan yang tepat.
Namun, bagi yang lebih mementingkan ketahanan dan keandalan dalam jangka panjang, AT konvensional mungkin lebih disarankan.
0 komentar:
Posting Komentar
alangkah baiknya diisi karena tulisan anda akan memberi semangat saya