Kamis, 03 April 2025

Sambut Cahaya Ilahi di Keheningan Malam Pascaramadan

Waktu malam merupakan momen ideal untuk mengambil istirahat, serta pada saat yang sama sangat pas untuk berkumpul bersama Tuhan. Ketika sujud dalam kediaman, itu seperti belaian tangan-Nya yang paling ringan yang bisa kami nikmati.

Malam adalah pelukan kasih sayang bagi mereka yang suka memaknai ulang setiap kejadian. Ia menyimpan rahasia rintihan hamba yang merindu ketenangan dan kedamaian kehidupan. Ia menyaksikan air mata yang jatuh di atas sajadah, serta menjadi saksi bagi mereka yang memilih bercengkerama dengan Sang Pencipta saat dunia terlelap. Malam, adalah media terbaik untuk menyapa hati, menimbang rasa, dan mendekatkan diri pada Allah Yang Maha Menggenggam setiap jiwa.

Pada bulan Ramadhan, malam-malam tersebut bersinar penuh dengan semburat keimanan. Akan tetapi, sungguh disayangkan bila setelah Ramadhan usai, kita biarkan malam menjadi hening lagi, tanpa ada jiwa didalamnya. Menghilanglah kilau dari sujud dan dzikir yang seringkali mengisi waktu selama malam hari di Bulan Suci Ramadan ini.

Wahai jiwa yang telah merasakan indahnya munajat, mengapa engkau berlalu? Apakah engkau hanya mengenal Allah dalam satu bulan saja, lalu melupakannya setelahnya? Para ulama menegur dengan keras, "Sejelek-jelek manusia adalah yang hanya mengenal Allah di bulan Ramadhan." Sedangkan hamba yang benar-benar mengenal Tuhannya, adalah mereka yang setia beribadah sepanjang hayat, bukan hanya di musim tertentu saja.

Shalat Malam: Penerang dalam Perjalanan Hidup

Lebih dari sekedar ritual biasa, shalat tahajud merupakan jejak langkah para hamba-Nya yang telah disukahi oleh Allah SWT. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW, “Tetaplah melaksanakan shalat subuh dan setelah itu berikan waktu untuk melakukan shalat di penghujung malam, karena ini adalah tradisi mereka yang saleh sebelum kamu datang. Shalat tersebut akan membawa kita lebih dekat pada Tuhan, membersihkan segala kesalahan, dan menjauhkan diri dari perbuatan tercela.” (Riwayat Imam At-Tirmidzi).

Hai hai pengikut yang selalu rindu akan kemuliaan di akherat, bukannya kaulah salah satu orang yang disenangi oleh Sang Pencipta? Sudahkan kamu memperhatikan ucapan-Nya tentang mereka yang dikagumi? “Para hamba-hamba-Ku yang sujud dan bertakbir sepanjang malam bagi sang Mahakuasa” (QS. Al-Furqan: 64).

Oleh karena itu, jangan sampai malammu terbuang begitu saja tanpa arti. Jangan membiarkan jiwa mu merana dalam kesunyian. Karena orang-orang yang meninggalkan salat tahajud sesungguhnya melewatkan sebuah jalannya menuju kemanfaatan sejati. Nikmatilah senandinya malam yang penuh kedamaian bersama-Nya, yaitu kamu dan Allah Swt., sang Pemurah yang mendengar tiap doa hati.

Melatih Jiwa, Menyulam Keistiqamahan

Habit long lasting tak akan terwujud hanya lewat pergantian tiba-tiba, melainkan melalui serangkaian gerakan kecil yang rutin dijalani. Seperti halnya dipaparkan pada buku Atomic Habits, intinya ialah mengoptimalkan kebiasaan sampai tiada lagi dalih untuk melewatkannya. Oleh karena itu, marilah kita memulai dengan menerapkan strategi-strategi berikut:

* Lakukan shalat tahajud dengan yang paling singkat. Berdirilah dari tidur kurang lebih sepuluh menit sebelum Fajar dan lakukan satu kali rakaat witir. Pastikan tindakanmu ini sangat sederhana sehingga tak akan ada alasan untuk tidak melakukannya.

* Hubungkan dengan rutinitas lainnya. Apabila kamu terbiasa meminum satu gelas air sesaat setelah bangun tidur, gunakanlah hal tersebut sebagai pengingat untuk segera melaksanakan salat tahajud.

• Percepat ketersediaannya. Simpan shalat dan perlengkapan ibadah di samping ranjang agar ketika bangun, kamu cukup mengambil langka-langkah singkat menuju tempat sujud.

* Bangun identitas baru sang diri. Jangan sekadar berkata, "Aku ingin shalat malam." Katakan, "Aku adalah hamba yang mencintai keheningan dan munajat malam." Ketika kita mendefinisikan diri sebagai pelaku, kebiasaan itu akan melekat lebih kuat.

* Gunakan "aturan dua menit". Jika terasa berat, cukup berdiri untuk memulai takbiratul ihram. Biarkan hatimu merasakan ketenangan yang lahir dari langkah kecil ini, lalu biarkan ibadah itu berkembang secara alami.

Kebiasaan baik bukan tentang seberapa besar kita memulai, tetapi tentang seberapa lama kita bertahan. Jangan menunggu kesiapan sempurna, sebab istiqamah lahir dari keteguhan yang dipupuk hari demi hari.

Keindahan Konsistensi dalam Ibadah

Amalan yang dicintai Allah adalah amalan yang dilakukan secara konsisten, meskipun sedikit. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang dikerjakan secara terus-menerus walaupun sedikit." (HR. Bukhari dan Muslim). Karena itu, amalan kecil yang dikerjakan dengan istiqamah lebih berharga daripada amalan besar yang hanya dilakukan sesaat. Keberlanjutan amal menunjukkan ketulusan niat dan keteguhan hati dalam berbuat baik.

Beberapa amalan yang sangat dicintai Allah di antaranya:

* Istiqomah dalam ibadah

* Berbuat baik kepada orang tua

* Shalat tepat waktu, dan berjamaah di masjid bagi laki-laki

* Berbuat baik kepada sesama Muslim

* Bersedekah

* Menjaga lisan, menjaga tulisan dan komentar "recehan"

* Menjaga silaturahmi

* Bertaqwa dan bersuci

Agar kita mampu mengamalkan kebiasaan-kebiasaan yang Allah cintai, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan:

* Melakukan amalan sesuai dengan kemampuan tetapi rutin

* Dimulai dengan hal-hal sederhana, sejak usia muda, saat ini juga.

* Memelihara kesinambungan dalam melakukan kebaikan

* Meningkatkan diri sendiri setiap harinya

* Mengubah kebiasaan itu menjadi dorongan untuk melakukan tindakan baik lebih lanjut


Ya Allah, jagalah agar kami tidak menjadi hamba yang mengabaikan-Mu usai Ramadhannya berlalu. Kukuhkanlah hati kami pada ketentraman sembahyang serta kedamaian doa saat senja tiba. Jadilah Kami sebagai sebagian daripada orang-orang yang engkau sayangi dan pelihara, para pembawa rahmat.
Semoga kesetiaan selalu menemaniku pasca Ramadhan ini, serta membawaku kembali menuju bulan karunia tersebut dengan jiwa yang makin mendekat kepadaMu. Amin, wahai Tuhanku segala alam.

0 komentar:

Posting Komentar

alangkah baiknya diisi karena tulisan anda akan memberi semangat saya