
Amoeblog , Jakarta - Berlibur tak selalu tentang bermain di taman hiburan ataupun menikmati panorama alam yang mempesona; masih banyak opsi lainnya. wisata religi apa yang dapat dijalankan untuk mendapatkan kedamaian jiwa.
Pada dasarnya, wisata religi Sendiri dapat dilihat sebagai lokasi pariwisata terkait dengan aspek-aspek seperti sejarah, figur-figur penting, atau tempat-tempat ziarah. Jenis perjalanan wisata ini memberi banyak manfaat untuk kesejahteraan mental serta rohani individu. Diantaranya adalah memperkuat keyakinan, mengenalkan lebih jauh tentang pengetahuan agama, sampai juga melengkapi pemahaman akan warisan budaya dan kronologi daerah tertentu.
Menurut informasi dari situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pariwisata berbasis keagamaan bisa dinikmati oleh segala jenis agama dan bukan hanya terbatas pada umat Muslim. Sebagaimana diketahui, dalam konteks Indonesia ada enam agama resmi yaitu Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hinduisme, Buddhisme, serta Taoisme atau Confucianisme. Tiap-tiap keyakinan ini punya destinasi spiritualnya masing-masing.
Meskipun tak selaras dengan keyakinan pribadi, Anda masih dapat mengunjungi dan mempelajari berbagai budaya yang ada di setiap tujuan wisata religi. Ini pada gilirannya akan mendorong tingkat toleransi antara berbagai agama di Indonesia.
Namun, ketika kita datang untuk melihat-lihat, kita harus tetap menghormati mereka yang sedang menjalankan ibadah serta mematuhi aturan yang berlaku. Periksa daftar ini: wisata religi berikut yang tersedia di Indonesia.
Rekomendasi sederet destinasi wisata religi di Pulau Jawa.
1. Masjid Istiqlal, Jakarta
Pada 1953, KH. Wahid Hasyim, selaku Mentri Agama RI pertama bersama H. Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto dan Ir. Sofwan dan dibantu sekitar 200 tokoh Islam pimpinan KH. Taufiqorrahman mengusulkan untuk mendirikan sebuah yayasan. Pada 7 Desember 1954 didirikanlah yayasan Masjid Istiqlal yang diketuai oleh H. Tjokroaminoto untuk mewujudkan ide pembangunan masjid nasional tersebut.
Dilansir dari laman Masjid Istiqlal, proyek masjid ini sempat tersendat, karena situasi politik yang kurang kondusif. Kondisi ini memuncak pada tahun 1965 saat meletus peristiwa G30S/PKI. Setelah situasi politik mereda, pada 1966, Menteri Agama KH. Muhammad Dahlan mempelopori kembali pembangunan masjid ini.
Dua belas tahun setelahnya, Masjid Istiqlal akhirnya rampung dalam proses pembuatannya. Proyek ini dimuali pada 24 Agustus 1961 lalu dan secara resmi diklaimkan untuk digunakan kembali oleh Bapak Presiden Soeharto tepat pada 22 Februari 1978. Penyelesaian proyek tersebut dicatat melalui sebuah prasasti yang telah dipajang di daerah tangga masuk As-Salam. Dana bagi konstruksi utamanya berasal dari Anggaran Pendanaan Belanja Negara senilai tujuh miliar Rupiah.
2. Candi Prambanan, Yogyakarta
Candi Prambanan tidak hanya populer sebagai destinasi turis domestik dan internasional tetapi juga berfungsi sebagai tempat ibadah bagi komunitas Hindu global. Menurut direktur Jenderal Bidang Masyarakat Hindu I Nengah Duija, kompleks candi ini mencerminkan perkembangan keagamaan Hindu pada zaman dahulu.
"Pada masa abad ke-8 dan ke-9, kita telah mengembangkan peradaban dengan teknologi canggih di masa depan. Meskipun belum mempunyai ahli atau arsitek terampil, namun teknik konstruksi untuk membangun candi sudah ada sejak ribuan tahun silam," katanya seperti dikutip dari sumber tersebut. Amoeblog pada 9 Desember 2023.
Bagi umat Hindu, kata Nengah, Candi Prambanan memiliki konsepsi teologi Hinduisme dalam kebudayaan Jawa. Kompleks candi ini dibangun dengan Candi Siwa di tengah, Candi Wisnu di kiri, dan Candi Brahma di kanan. "Konsepsi itu menunjukkan bahwa peradaban Hindu Jawa bersifat trimurti. Itulah yang berlanjut hingga saat ini," ujar Nengah.
3. Maha Vihara Majapahit, Mojokerto
Wisata religi Jawa Timur untuk umat Buddha yakni Maha Vihara Mojopahit. Masjid ini berada di Mojokerto, Jawa Timur. Luas bangunan sekitar 20.000 meter persegi.
Maha Vihara Mojopahit mengadopsi desain berarsitektur khas Jawa. Di samping itu, pengunjung juga bisa menyaksikan patung Besar Buddha Reclining di tempat ini.
4. Kuil Sam Poo Kong, Semarang
Tujuan turis selanjutnya ialah Klenteng Sam Poo Kong yang terdapat di Semarang, Jawa Tengah. Area klenteng ini menyajikan riwayat Laksamana Cheng Ho yang diyakininya telah merambah hingga ke Semarang. Para pengunjung pun dapat mengabadikan momen fotografi dengan nuansa Negeri Tirai Bambu.
5. GPIB Immanuel, Semarang
GPIB Immanuel atau Gereja Blenduk adalah salah satu struktur tua yang gagah terletak di tengah-tengah bangunan-bangunan arsitektur kolonial lainnya. Ia bahkan sering disebut sebagai "صندVMLINUX tetenger ” atau “ landmark Kota Tua. Gereja Blenduk menarik perhatian dengan nilai historisnya serta desain struktur bangunan yang istimewa dan elegan.
Menurut informasi dari situs web GPIB Immanuel Semarang, Gereja Blenduk dibangun sekitar dua setengah abad silam dan dirancang dalam gaya arsitektur Pseudo-Baroque, yang merupakan ciri khas dari era abad 17 hingga 19 di Eropa. Struktur gereja ini menonjol karena menggunakan pola denah oktagonal (berbentuk segi delapan), dengan area utama berada tepat di tengah, menjadikan bangunan tersebut bersifat sentralisasi dengan konsep atap bercorak kubah atau disebut juga sebagai blenduk.
6. Makam Sunan Bungkul
Ki Ageng Mahmuddin yang terkenal sebagai Mbah Bungkul dipercayai menjadi seorang pemimpin Islam di Surabaya pada zaman ke-14 Masehi.
Menurut informasi yang diambil dari website Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Propinsi Jawa Timur, Drs. Adrian Perkassa selaku dosen departemen sejarah Universitas Airlangga (Unair), menjelaskan bahwa tokoh bernama Mbah Bungkul mempunyai kontribusi penting dalam penyebaran agama Islam saat kerajaan Majapahit sedang berada puncak kemakmurannya.
Di samping itu, terdapat pula berbagai macam tempat wisata lainnya. wisata religi Tempat yang bisa dikunjungi di Pulau Jawa.
Melynda Dwi Puspita dan Mutiara Roudhatul Jannah berkontribusi dalam penulisan artkel ini.
0 komentar:
Posting Komentar
alangkah baiknya diisi karena tulisan anda akan memberi semangat saya